Hari gini masih merokok? Iya. Sebenarnya ingin berhenti merokok tetapi tidak pernah bisa…
Pada dasarnya para perokok mengetahui bahwa merokok lebih banyak memberi kerugian dibandingkan keuntungan. Lihat saja kaum perokok atau ahli hisap ini. Rata-rata gigi perokok menjadi kuning, kulit yang kering dan tidak sehat, nafas yang bau, sering kesulitan bernafas, beresiko tinggi terkena kanker, penyakit paru dan jantung. Walaupun demikian, orang tetap merokok dan semakin banyak saja perokok pemula usia muda yang mulai merokok.
Berikut ini adalah beberapa mitos dan fakta tentang merokok yang sering dijumpai :
Mitos #1: Mengapa saya harus berhenti merokok? Pada akhirnya saya pasti akan meninggal karena sesuatu sebab.
Faktanya : Tentu, anda akan meninggal karena sesuatu sebab. Namun, bila anda perokok sedang, anda memiliki kemungkinan untuk meninggal tahun depan yang besarnya 1,5 kali lebih cepat dibandingkan orang bukan perokok yang berusia serta berjenis kelamin sama dengan anda. Anda juga memiliki kemungkinan untuk meninggal 3 tahun lebih cepat dari orang bukan perokok, dan sekitar dua kali lebih mungkin untuk mendapat serangan jantung atau meninggal karena kanker dibandingkan mereka yang bukan perokok.
Mitos #2 : Bila saya berhenti merokok, saya akan menjadi gemuk.
Faktanya : Bila perokok menghentikan kebiasaanya, 79 % dari mereka akan bertambah berat badannya, namun pertambahan rata-ratanya hanya 2,3 kg. Berolahraga dan menjaga makanan yang dikonsumsi dapat membantu anda mencegah terjadinya kegemukan.
Mitos #3 : Saya tidak dapat menikmati hidup tanpa merokok.
Faktanya : Bekas perokok memiliki kualitas hidup yang lebih baik, dengan berkurangnya batuk, bertambah baiknya fungsi paru serta bertambah kuatnya sistem pertahanan tubuh mereka, dibandingkan mereka yang tetap merokok.
Mitos #4 : Saya sudah terlanjur sakit akibat merokok. Jadi, lebih baik saya tetap merokok.
Faktanya : Mereka yang berhenti merokok setelah mendapat serangan jantung memiliki kemungkinan untuk meninggal 10 kali lebih sedikit dibandingkan mereka yang terus merokok. Sepuluh tahun setelah serangan jantung, hanya 5 % dari yang berhenti merokok kemudian meninggal, dibandingkan dengan 49 % dari mereka yang tetap merokok. Penderita kanker paru juga lebih besar kemungkinannya untuk tetap hidup bila mereka berhenti merokok.
Mitos #5 : Saya akan berhenti merokok nanti. Tubuh saya masih memiliki waktu untuk mengatasinya.
Faktanya : Walaupun beberapa efek buruk rokok ( seperti yang disebabkan oleh nikotin ) dapat menghilang dalam beberapa jam sampai beberapa hari setelah berhenti merokok, efek-efek lainnya perlu beberapa tahun untuk menghilangkannya. Untuk sebagian besar penyakit akibat merokok, semakin lama anda berhenti merokok, semakin kecil kemungkinannya untuk sakit atau meninggal.
Mitos #6 : Saya hanya menyakiti diri saya sendiri, bukan orang lain. Faktanya : Teman serta keluarga anda tidak hanya harus menghadapi penyakit akibat merokok yang anda alami, kebiasaan merokok anda juga akan meningkatkan risiko mereka untuk sakit dan meninggal. Orang yang terpapar asap rokok secara reguler atau diistilahkan sebagai perokok pasif memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menderita infeksi saluran nafas dan penyakit paru seperti pneumonia.
Mitos #7 : Saya telah mencoba berhenti dan gagal, jadi kemungkinan besar saya akan gagal lagi bila mencoba berhenti. Faktanya : Banyak orang yang tidak langsung berhasil menghentikan kebiasaan merokoknya. Merokok adalah kebiasaan yang bersifat sangat adiktif dan banyak perokok yang mencoba berhenti untuk beberapa kali sebelum mereka akhirnya berhasil. Sebagian besar perokok kambuh kembali pada minggu pertama setelah berhenti, di saat mana gejala penghentian kebiasaan tersebut muncul dengan kuat sedangkan tubuh masih amat tergantung pada nikotin.
Sebelum kita buktikan bahwa memang Tidak Ada Cara Tepat dan Cepat Untuk Berhenti Merokok, para ahli hisap sudah mengetahui hal-hal berikut :
Meng-Instal Kanker ke tubuh Anda (arahkan mouse Anda pada gambar di atas)
Sebagian kandungan kimia di dalam rokok
Perbandingan paru-paru perokok dan bukan perokok
atau yang ini?…..
dan ini
Tetapi penulis yang mantan perokok (berat) berkeyakinan bahwa hal tersebut di atas sama sekali tidak berpengaruh dan mampu menghentikan kebiasaan merokok para ahli hisap. Sehingga benar adanya bahwa Tidak Ada Cara Tepat dan Cepat Untuk Berhenti Merokok, KECUALI :
1. NIAT : Niat untuk berhenti merokok. Keputusan untuk berhenti merokok harus muncul dari diri sendiri
2. NIAT : Niat untuk berhenti merokok. Keputusan untuk berhenti merokok harus muncul dari diri sendiri
3. NIAT : Niat untuk berhenti merokok. Keputusan untuk berhenti merokok harus muncul dari diri sendiri
4. SEKARANG : Jangan tunda niat Anda dengan dalih apapun. Tidak ada waktu yang paling tepat untuk berhenti merokok selain waktu yang sekarang ini. Matikan dan buang rokok yang sedang Anda hisap sekarang. Dalih mengurangi rokok secara bertahap hanya omong kosong belaka.
Pada awal-awal Anda berhenti merokok adalah masa yang paling berat. Anda akan merasa lemas, lunglai dan tidak bergairah. Keinginan untuk merokok sedemikian besarnya, terlebih pada saat setelah makan atau pada saat anda memang sangat membutuhkan rokok yang menurut anda dapat menenangkan Anda, sehingga bisa saja anda membatalkan niat Anda dan berencana untuk berhenti merokok pada suatu masa kelak.
Mengalihkan perhatian dengan mengkonsumsi permen atau permen karet tanpa gula, atau makan buah-buahan segar dan banyak minum air putih mungkin dapat sedikit membantu. Yakinkan diri Anda, bahwa ‘siksaan’ tidak merokok ini tidak akan berlangsung lama. Paling lama dua atau tiga hari kemudian, keinginan untuk merokok sudah sirna dan terbebaslah Anda dari rokok.
Tetapi begitu anda menyulut batang rokok berikutnya dan menghisapnya, maka ANDA TIDAK AKAN PERNAH BISA BERHENTI MEROKOK……
Terima Kasih Telah membaca :
Memang Tidak Ada Cara yang Tepat Berhenti Merokok
0 komentar :
Posting Komentar