Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo B Sulisto menilai kekuatan ekonomi dunia telah bergeser ke Asia dengan China dan India sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi.
"China dan India menjadi kekuatan ekonomi terdepan dan terkemuka," ujar Suryo di Jakarta, Kamis, 25 November 2010. "Kami berharap ke depan, Indonesia akan berada di posisi sejajar dengan China dan India."
Untuk menggapainya, pengurus Kadin yang baru siap menjadi mitra pemerintah guna mencapai target pertumbuhan perekonomian nasional, sekaligus memantapkan posisi Indonesia di tingkat dunia. "Tantangan ekonomi ke depan cukup kompleks dan berat. Kita harus bekerja keras. Kadin dan pemerintah harus kompak dan efektif menghadapi tantangan tersebut."
Dia mengatakan dengan kerja keras bersama pemerintah, tidak mustahil Indonesia bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang sekarang mencapai 6 persen tumbuh lebih pesat hingga dua digit.
Menurut dia, itu bisa dicapai dengan kebijakan probisnis, menghilangkan hambatan-hambatan berupa peraturan-peraturan dan keamanan. Di sisi lain, perlu ada insentif baik fiskal dan moneter, serta stimulus yang bisa menggairahkan sektor-sektor tertentu yang memiliki potensi.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi, Keanggotaan, Pemberdayaan Daerah dan Tata Kelola Perusahaan, Anindya N Bakrie mengatakan Kadin akan menjadi motor pertumbuhan dan daya saing sekaligus jembatan antara pemerintah dan dunia usaha dalam proses pembangunan guna memantapkan posisi Indonesia sebagai pemimpin pemain regional.
"Tidak akan ada pertumbuhan tanpa pembangunan. Tidak ada pembangunan tanpa investasi baru, dan tidak akan ada investasi tanpa adanya daya saing. Daya saing juga tak akan bertambah tanpa pembangunan merata dan wawasan lingkungan," ujar Anindya.
Siklus ini digerakkan oleh swasta dan diarahkan oleh pemerintah sesuai dengan komitmen Indonesia pada dunia internasional. Menurut dia, Kadin harus mampu merespons perkembangan jaman secara cepat dan tepat untuk memperkuat daya saing, kapasitas produksi dan daya beli perekonomian domestik.
Anindya menekankan 65 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia berasal dari domestik dan menjadi alasan utama Indonesia dapat bertahan dari krisis dunia. Untuk mencapai PDB sebesar US$1-1,2 triliun, Indonesia harus memperbaiki tiga hal penting.
Pertama, pembenahan infrastruktur yang menjadi penghambat agar ekonomi dapat lebih cepat tumbuh. Kedua, PDB perkapita harus cepat tumbuh di pusat dan juga daerah. Ketiga, dari sisi laporan kerja baru dari pengusaha-pengusaha baru terutama pengusaha UMKM. Karena UMKM banyak menyerap tenaga kerja baru. (hs)
Terima Kasih Telah membaca :
ekonomi RI ternyata mampu menandingi ekonomi INDIA dan CHINA
0 komentar :
Posting Komentar